![]() |
(Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/14/163000123/8-jenis-jamu-gendong-dan-manfaatnya-untuk-kesehatan-apa-saja) |
Ketika berbicara tentang minuman tradisional Indonesia, mungkin yang terlintas di benak banyak orang adalah jamu kunyit asam, beras kencur, atau wedang jahe. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang “gepyok”?
Meskipun namanya tidak sepopuler jamu lainnya, gepyok menyimpan kekayaan khasiat yang tak kalah hebat. Apa sebenarnya minuman gepyok ini, dan mengapa ia layak mendapat perhatian lebih?
Gepyok, atau sering disebut juga sebagai “jamu gepyokan”, adalah salah satu warisan leluhur yang telah lama digunakan dalam tradisi pengobatan Jawa. Nama “gepyok” sendiri berasal dari proses pembuatannya, di mana bahan-bahan alami seperti kencur, jahe, dan daun katuk digeprek atau ditumbuk hingga halus sebelum diolah menjadi minuman. Secara tradisional, jamu ini dikenal sebagai minuman yang membantu memperlancar produksi ASI bagi ibu menyusui.
Gepyok terbuat dari berbagai bahan alami yang masing-masing memiliki manfaat kesehatan tersendiri. Berikut beberapa komponen utama dan khasiatnya:
1. Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur adalah tanaman herbal yang sudah lama dikenal dalam dunia pengobatan tradisional Indonesia. Bentuknya yang kecil dan aromanya yang khas membuat kencur sering digunakan dalam berbagai jenis jamu dan masakan. Salah satu alasan kencur banyak digunakan adalah sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dimilikinya. Antiinflamasi pada kencur membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga sering digunakan untuk mengatasi nyeri sendi atau radang tenggorokan.
Selain itu, kandungan antioksidan pada kencur berperan dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Ini berarti bahwa kencur dapat membantu mencegah penuaan dini dan melindungi tubuh dari risiko penyakit kronis seperti kanker.
Dalam dunia kuliner, kencur juga dikenal sebagai penambah aroma pada masakan, terutama dalam hidangan seperti nasi kencur atau sambal kencur. Lebih dari itu, kencur memiliki kemampuan untuk meningkatkan nafsu makan dan membantu proses pencernaan. Bagi mereka yang sering mengalami gangguan pencernaan atau merasa kurang selera makan, minuman gepyok dengan kandungan kencur bisa menjadi solusi alami yang efektif.
2. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe adalah salah satu rempah yang paling dikenal di seluruh dunia, baik sebagai bumbu masak maupun bahan obat tradisional. Rasa pedas dan hangat yang dihasilkan jahe membuatnya cocok digunakan dalam berbagai minuman dan masakan, termasuk dalam gepyok.
Salah satu manfaat utama jahe adalah kemampuannya dalam menghangatkan tubuh. Ini sangat berguna saat cuaca dingin atau ketika tubuh sedang kurang fit. Selain memberikan efek hangat, jahe juga membantu melancarkan peredaran darah, yang penting untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko hipertensi.
Tidak hanya itu, jahe memiliki senyawa gingerol yang dikenal efektif dalam meredakan mual dan muntah. Oleh karena itu, jahe sering direkomendasikan bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness atau bagi mereka yang sering mabuk perjalanan.
Dalam hal pencernaan, jahe membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan, sehingga makanan lebih mudah dicerna dan nutrisi lebih optimal diserap. Sifat antibakteri pada jahe juga membantu melawan infeksi bakteri di saluran pencernaan. Dengan demikian, gepyok yang mengandung jahe bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan perut.
Selain itu, jahe memiliki efek antimikroba dan antiinflamasi yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan rutin mengonsumsi jahe, Anda bisa membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
3. Daun Katuk (Sauropus androgynus)
Daun katuk mungkin lebih dikenal sebagai sayuran penambah ASI, tetapi khasiatnya jauh lebih luas dari itu. Daun yang sering dijadikan bahan sayur atau jamu ini kaya akan vitamin K, yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan kesehatan tulang.
Selain vitamin K, daun katuk juga mengandung provitamin A atau beta-karoten, yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah rabun senja. Beta-karoten juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Bagi ibu menyusui, daun katuk adalah salah satu bahan alami yang dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI. Zat galactagogue dalam daun katuk merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI lebih banyak, sehingga sangat bermanfaat bagi ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Tidak hanya itu, daun katuk juga kaya akan vitamin C, yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Dalam beberapa penelitian, daun katuk diketahui memiliki sifat antimikroba yang membantu melawan infeksi, sehingga menjadikannya komponen penting dalam minuman gepyok yang kaya manfaat.
Mengonsumsi daun katuk secara rutin juga dapat membantu mengurangi risiko anemia karena kandungan zat besinya yang cukup tinggi. Dengan demikian, daun katuk tidak hanya baik untuk ibu menyusui, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatan secara alami.
Perpaduan dari ketiga bahan ini menjadikan gepyok sebagai minuman yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga sarat dengan manfaat kesehatan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi gepyok antara lain:
1. Meningkatkan Produksi ASI
Bagi ibu menyusui, gepyok telah lama digunakan sebagai solusi alami untuk memperlancar produksi ASI. Kandungan daun katuk dalam ramuan ini berperan sebagai galactagogue, yaitu zat yang membantu meningkatkan produksi susu.
2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Dengan kandungan antioksidan dari kencur dan jahe, gepyok membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
3. Melancarkan Pencernaan
Jahe dalam gepyok membantu meredakan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, dan gangguan pencernaan lainnya.
4. Menghangatkan Tubuh
Sifat hangat dari jahe dan kencur memberikan efek menghangatkan, cocok dikonsumsi saat cuaca dingin atau ketika tubuh merasa kurang fit.
Meskipun gepyok memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsumsinya tetap aman dan memberikan manfaat optimal. Ada 4P!
Penasaran apa saja itu? Yuk, kita bahas lebih jauh!
- Perhatikan porsi konsumsi. Sebaiknya konsumsi gepyok dalam jumlah yang wajar. Meskipun alami, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan.
- Perhatikan Kondisi Kesehatan. Bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi gepyok secara rutin.
- Perhatikan kebersihan dan kualitas bahan. Pastikan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gepyok dalam kondisi segar dan bersih. Hindari penggunaan bahan yang sudah layu atau berjamur.
- Perhatikan reaksi tubuh. Setiap orang memiliki reaksi tubuh yang berbeda terhadap bahan-bahan herbal. Jika Anda mengalami gejala alergi atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi gepyok, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Gepyok adalah salah satu warisan kuliner Nusantara yang kaya akan manfaat kesehatan. Dengan kombinasi bahan-bahan alami seperti kencur, jahe, dan daun katuk, minuman ini tidak hanya menyegarkan tetapi juga mendukung kesehatan tubuh. Namun, seperti halnya dengan konsumsi herbal lainnya, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan reaksi tubuh Anda. Selalu pastikan untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Jadi, mengapa tidak mencoba menambahkan gepyok ke dalam menu harian Anda dan merasakan sendiri manfaatnya? Selamat menikmati kekayaan tradisi Nusantara dalam setiap tegukan gepyok!
Sumber data:
- https://www.fimela.com/beauty/read/3830461/apa-sih-jamu-gepyokan-itu
- https://iainbukittinggi.ac.id/manfaat-jamu-gepyokan/
- https://www.gramedia.com/literasi/jenis-dan-manfaat-jamu-serta-penjelasannya
0 comments