![]() |
(Sumber: https://www.koran-gala.id/gala-ragam/58713293997/cara-membuat-kue-mendut-daun-pisang-enak-legit-gurih-bahan-sederhana-caranya-mudah-cocok-untuk-hantaran-dan-cemilan-keluarga) |
Jika berbicara tentang jajanan tradisional Indonesia, banyak orang langsung membayangkan klepon, onde-onde, atau kue lapis. Namun, ada satu jajanan manis yang tak kalah menggoda dan memiliki sejarah panjang: Mendut. Dibungkus dalam daun pisang dengan isian unti kelapa yang manis dan lembut, mendut sering kali dianggap sebagai kue yang membawa nostalgia.
Tapi, tahukah Anda bahwa meskipun populer di beberapa daerah, mendut justru sering terabaikan dibandingkan jajanan pasar lainnya? Padahal, selain rasanya yang lezat, jajanan ini juga memiliki kandungan gizi yang menarik. Mari kita bahas lebih lanjut!
Mendut adalah jajanan tradisional khas Jawa yang dibuat dari ketan atau tepung beras ketan, diisi dengan parutan kelapa dan gula merah, lalu dibungkus dengan daun pisang sebelum dikukus. Tekstur luar yang kenyal berpadu dengan isian lembut bernuansa manis membuat setiap gigitan terasa begitu memanjakan lidah.
Tak hanya lezat, kue ini juga memiliki filosofi tersendiri. Dalam beberapa adat Jawa, mendut sering disajikan dalam upacara tradisional sebagai simbol keberkahan dan keharmonisan. Bahkan, banyak orang tua zaman dulu percaya bahwa kue yang dibungkus daun pisang ini mencerminkan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.
Lalu, bagaimana dengan kandungan gizinya? Apakah jajanan tradisional ini bisa menjadi pilihan camilan yang sehat?
Siapa sangka, di balik rasa manisnya, mendut juga memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Penasaran apa saja itu? Yuk, kita bahas lebih jauh!
1. Karbohidrat dari Tepung Ketan
Tepung ketan merupakan bahan utama dalam pembuatan kue mendut. Berbeda dengan tepung terigu yang banyak digunakan dalam kue modern, tepung ketan berasal dari beras ketan yang dikenal memiliki tekstur lebih lengket dan kenyal setelah dimasak.
Sebagai sumber karbohidrat utama, tepung ketan mengandung karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi secara bertahap. Ini berarti konsumsi mendut dapat membantu menjaga tingkat energi lebih stabil dibandingkan makanan yang mengandung gula sederhana. Oleh karena itu, mendut bisa menjadi pilihan camilan yang cocok sebelum beraktivitas, terutama bagi mereka yang membutuhkan tambahan energi tanpa lonjakan gula darah yang terlalu tinggi.
Selain itu, tepung ketan juga mengandung sedikit protein dan serat dibandingkan tepung terigu biasa. Kandungan proteinnya, meskipun tidak terlalu tinggi, tetap berperan dalam mendukung fungsi tubuh seperti regenerasi sel dan pembentukan jaringan otot. Serat dalam tepung ketan juga bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, meskipun tidak sebanyak yang ditemukan dalam biji-bijian utuh.
2. Serat dari Parutan Kelapa
Kelapa parut yang digunakan sebagai isian dalam mendut bukan hanya sekadar penambah rasa dan tekstur, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu kandungan utama dalam kelapa parut adalah serat pangan, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Serat dalam kelapa parut bekerja dengan cara membantu melancarkan proses buang air besar dan mencegah sembelit. Serat ini juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan karbohidrat, sehingga baik bagi mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah.
Selain itu, serat dalam kelapa juga membantu meningkatkan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu dalam mengontrol asupan kalori secara keseluruhan. Lebih jauh lagi, kelapa parut juga mengandung seperti mangan yang penting dalam mendukung metabolisme dan kesehatan tulang.
3. Lemak Sehat dari Santan dan Kelapa
Santan adalah salah satu bahan khas dalam banyak jajanan tradisional Indonesia, termasuk mendut. Penggunaan santan dalam adonan memberikan cita rasa yang lebih gurih dan tekstur yang lebih lembut. Namun, di balik rasanya yang lezat, santan juga mengandung lemak sehat yang memiliki manfaat tersendiri.
Santan mengandung asam lemak rantai sedang (MCTs - Medium Chain Triglycerides) yang lebih mudah dicerna tubuh dibandingkan lemak jenuh lainnya. Lemak jenis ini dapat digunakan sebagai sumber energi cepat dan bahkan memiliki potensi dalam membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Seperti yang kita tahu juga, lemak dalam santan membantu tubuh menyerap vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini memiliki berbagai manfaat, mulai dari menjaga kesehatan mata, memperkuat sistem kekebalan tubuh, hingga mendukung kesehatan tulang.
4. Mineral dari Gula Merah
Gula merah adalah pemanis alami yang digunakan dalam isian mendut. Selain memberikan rasa manis yang khas dan karamelisasi yang lezat, gula merah juga mengandung sejumlah mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Salah satu kandungan utama dalam gula merah adalah zat besi, yang berperan dalam produksi sel darah merah dan membantu mencegah anemia. Ini menjadikan gula merah sebagai pilihan pemanis yang lebih baik dibandingkan gula pasir putih, terutama bagi mereka yang membutuhkan asupan zat besi tambahan.
Selain itu, gula merah juga mengandung kalium, mineral yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mendukung fungsi otot, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Kandungan antioksidan alami dalam gula merah juga dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Meskipun kue mendut memiliki kandungan gizi yang cukup menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konsumsinya tetap seimbang dan tidak berlebihan:
- Batasi porsi. Karena mengandung santan dan gula merah, mengonsumsi mendut dalam jumlah banyak bisa meningkatkan asupan kalori dan gula harian. Sebaiknya, nikmati satu atau dua potong saja sebagai camilan.
- Imbangi dengan minuman sehat. Jika ingin menikmati mendut, padukan dengan teh tawar atau air putih agar keseimbangan rasa dan kadar gula tetap terjaga.
- Perhatikan kualitas bahan. Sebisa mungkin, pilih mendut yang dibuat dengan bahan alami tanpa pewarna atau pengawet buatan. Jika membuat sendiri di rumah, gunakan gula merah asli dan santan segar agar lebih sehat.
- Jadikan bagian dari pola makan seimbang. Mendut memang nikmat, tetapi pastikan tetap mengimbanginya dengan makanan yang kaya protein, serat, dan lemak sehat lainnya agar nutrisi harian tetap terpenuhi.
Mendut adalah salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang patut diapresiasi. Selain cita rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisional, jajanan ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup menarik.
Namun, amat penting untuk menikmati mendut dengan bijak agar tetap bisa merasakan manfaatnya tanpa mengorbankan kesehatan.
Jadi, kapan terakhir kali Anda menikmati sepotong mendut yang dibungkus dalam daun pisang? Jika sudah lama, mungkin ini saatnya bernostalgia dengan jajanan tradisional yang satu ini!
Sumber data:
- https://rosebrand.co.id/artikel/detail/kamu-harus-tau-berikut-kegunaan-tepung-ketan-untuk-jajanan-pasar/120
- https://dispar.ciamiskab.go.id/wp-content/uploads/2023/08/Makanan-Tradisional.pdf
0 comments